Identifikasi
Unsur Sastra Cerpen
Unsur Intrinsik :
1.
Tema : Keteguhan janji Seorang
Pejuang
Bukti : Mulai awal hingga akhir
cerita berisikan janji seorang pejuang kepada Ayahandanya, untuk menikah dan
mempunyai keturunan, namun pejuang tersebut tewas tertembak akan tetapi pejuang
tersebut masih menepati janjinya dengan secarik surat yang di titipkan kepada
istrinya.
2.
Latar :
a.
Latar Tempat :
·
Sekitar Rumah Pak Kartono Danurekso
Bukti : “kabar mengembirakan dan
menyedihkan silih berganti tiba di alamat pak Kartono…”. Selain itu ada bukti
lagi berupa “Pak Kartono Danurekso terduduk pelan – pelan di kursinya..” dan
berdasarkan kesimpulan pada cerita, banyak yang dapat di simpulakan ada
sebagian kejadia di rumahnya seperti saat istri anaknya menyampaikan suratnya
dan perseteruan di awal cerita..
·
Desa Kemanggal
Bukti : Pada cerita Terdapat kalimat
“ Tiba – Tiba saja di Desa kemanggal dating seorang wanita muda dengan anaknya
yang masih bayi’’.
·
Rumah Kepala Desa
Bukti : Berdasarkan “ kepala desa
yang di temui di rumahnya sempat mengernyitkan kening”.
b.
Latar Waktu :
·
Berhari – hari
Bukti : Pada cerita Terdapat kalimat “Hari demi hari terus berlalu”.
c.
Latar suasana :
·
Menegangkan
Bukti : pada saat terjadi perseteruan
antara Pak danurekso dengan ayahnya selain bukti itu juga terjadi saat
peristiwa istri anaknya yang memberikan surak dari anaknya yang telah tiada,
seperti pada kalimat berikut “Pak Kartono Danurekso menerimanya dengan tangan
bergetar. Getaran tangannya nampak semakin nyata ketika dia menyobek sampul tua
itu.”
·
Mengharukan
Bukti : Saat pak Kartono Danurekso
mendapatkan berita bahwa anaknya tewas tertembak di kepalanya dan saat – saat
di mana anaknya menepati janjinya meskipun dia sudah tiada, dengan surat yang
di titipkan pada istrinya. Berikut penggalan ceritanya “Matanya semakin
mengabut, menantu dan cucu di depannya tampak samar – samar” dari kutipan
tersebut terlihat bahwa Pak Kartono Danurekso matanya berkaca – kaca tanda
bangga kepada anaknya.
3.
Alur : Maju
Bukti : Di ceritakan mulai anak pak
Kartono danurekso yang meminta restu untuk ikut berjuang di medan tempur hingga
tewas tertembak lalu seorang istri dan ucu anaknya yang dating kepadanya.
4.
Penokohan :
·
Pak Kartono Danurekso ( ayah ) : Berpendirian
Teguh, Penyayang, Sedikit keras kepala dan mudah Putus asa.
Bukti : Berpendirian Teguh karena
beliau masih memegang erat janji anaknya dan harapannya, penyayang karena pada
awal cerita beliau takut melepaskan anaknya untuk ikut Perang, Keras kepala
karena Terdapat penggalan kalimat “…. Makan pun kalau tidak di paksa laki –
laki tua itu menolak..”, Mudah putus asa karena dalam cerita ketika beliau
mendapatkan kabar bahwa anaknya tewas, beliau tiba – tiba kesehatan dan
kehidupan beliau menurun drastis.
·
Eko ( Anak / Pejuang ) : Berpendirian
teguh, tidak ingkar janji, patriotisme dan nasionalisme.
Bukti : Berpendirian Teguh karena
meskipun dia dilarang untuk berperang oleh ayahnya tetapi dia masih bersih
keras untuk ikut bertempur, Tidak Inkar janji karena dalam cerita dia tetap
menepati janji Ayahnya meskipun sudah tewas dengan perantara istrinya,
Patriotisme Dan Nasionalisme karena dalam cerita dia ingin membebaskan
bangsanya agar merdeka dan tidak di tindas terus menerus,meskipun nyawa menjadi
taruhanya.
·
Ningrum ( Istri Eko ) : Amanah dan
Baik hati
Bukti : Ningrum menyampaikan surat
dari Eko untuk mertuanya meskipun Suaminya tersebut telah tiada.
·
Kepala Desa : Baik Hati dan Suka
menolong
Bukti : Dalam cerita Kepala Desa
berbaik hati dan menolong Ningrum untuk mengantarkannya ke rumah pak Kartono
Danurekso.
·
Tetangga : Baik hati dan Penolong
Bukti : terdapat pada penggalan
kalimat “untuk makannya untungnya ada tetangga yang berbaik hati mau
menolongnya”.
5.
Konflik :
·
Konflik Ide : Perseteruan antara Pak
Kartono Danurekso dengan Anaknya saat
Anaknya meminta ijin untuk turut ikut berperang.
Bukti : Berbukti di awal – awal Cerita.
·
Konflik Batin : Saat Pak Kartono
Danurekso Mendapat kabar bahwa anaknya telah tewas.
Bukti : Pada Pertengahan Cerita pak Kartono setelah
mendapatkan kabar tersebut kesehatannya mulai menurun dan termenung.
6.
Sudut Pandang : Orang ketiga Serba
tahu
Bukti : Pada Cerita Tokoh tokohnya
Digambarkan dengan nama – nama nya sendiri, Seperti : Laki – laki Tua, Eko, Pak
Kartono Danurekso, Ningrum, Dll.
7.
Amanat :
Bahwa jika Kita mempunyai janji kepada
seseorang, Hendaknya kita menepati janji tersebut.
1.
Nilai Moral :
Pengarang memberikan nilai Moral
dengan adanya sifat yang patut Ditiru, Seperti Eko yang tidak inkar janji,
Ningrum yang amanah.
2.
Nilai Sosial :
Pengarang memberikan nilai social
dengan adanya Rasa cinta Tanah Air seperti Patriotisme dan Nasionalisme seperti
yang di lakukan Eko.
Judul Cerpen : Janji Seorang pejuang muda
Pengarang : Tri Budi Satrio
Sumber : Seri 1 kumpulan 15 cerpen perjuangan
woy cerpennya mana ....????/
BalasHapus