Kecerdasan Manusia ( bimbingan konseling )
Kecerdasan adalah Anugrah istimewa
yang dimiliki oleh manusia. Makhluk lain memiliki kecerdasan yang terbatas
sedangkan manusia tidak. Dalam hal ini manusia mampu memahami segala fenomena
kehidupan secara mendalam. Dan dapat mengambil hikmah dan normanya, Dengan
demikian manusia menjadi lebih bijak dan beradab karena memiliki kecerdasan.
Oleh
karena itu kecerdasan sangat di perlukan oleh manusia guna sebagai alat bantu menjalani kehidupannya di dunia.
karena itu kecerdasan sangat di perlukan oleh manusia guna sebagai alat bantu menjalani kehidupannya di dunia.
Menurut kamus
besar bahasa Indonesia, kecerdasan adalah perihal cerdas, perbuatan
mencerdaskan, kesempurnaan pengembangan akal budi ( seperti kepandaian,
ketajaman, akal pikiran. Konsep Tersebut menghendaki kesempurnaan akal serta
budi yang meliputi kepandaian dan Optimalisasi berfikir.
Menurut Howard Gardner (1983)
mendefinisikan :
“Intelegensia sebagai kemampuan untuk
memecahkan suatu masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya
tertentu. Sedangkan pada abad-21 gardner merevisi definisinya menjadi Intelegensia
adalah kemampuan yang di dasarkan pada potensi biopsokologi, untuk memecahkan
suatu masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu.”
A. IQ (Intelligence Quotients)
Ialah istilah kecerdasan manusia
dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan
masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya.
Anggapan awal bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tak dapat
berubah adalah salah, karena penelitian modern membuktikan bahwa kemampuan IQ
dapat meningkat dari proses belajar. Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk
satu hal saja, tetapi untuk banyak hal, contohnya ; seseorang dengan kemampuan
mahir dalam bermusik, dan yang lainnya dalam hal olahraga. Jadi kecerdasan ini
dari tiap - tiap orang tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya.Hasil IQ
dapat berubah seiring dengan kita berusaha untuk belajar. Selain itu prestasi
atau hasil kerja seseorang berkaitan erat dengan Faktor internal maupun
eksternal.
1. Faktor Internal meliputi kondisi
fisik dan psikis.
2. Faktor Eksternal meliputi lingkungan
alam dan lingkungan sosial.
Untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kecerdasan seseorang dapat di
lakukan upaya pengukuran melalui tes intelegensi. Berdasarkan penelitian terbaru
telah terungkap adanya Multiple Intelligence (kecerdasan majemuk). Gardner,
1994 menemukan dalam setiap anak tersimpan 8 kecerdasan yang siap berkembang,
yaitu :
1.
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan Linguistik ( Word Smart = kecerdasan bahasa ) Meliputi kemampuan manipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, bunyi bahasa semantik atau makna bahasa, terotika dan kata, secara jelasanya kemampuan menggunakan praktik bahasa seperti : Penulis, penyair, Filosof/filsafat, Translator, guru bahasa asing, dll.
2. Kecerdasan matematis/logis
Kemampuan menggunakan angka dengan baik, mampu melakukan penalaran yang benar dan memecahkan berbagai masalah, seperti pada bidang, pola, hubungan sebab akibat,,penghitungan, pengujian, hipotesis, dan pengambilan kesimpulan. Contohnya : pemograman komputer, algoritma, ilmuwan.
3. Kecerdasan Visual dan Spasial
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.
4.
Kecerdasan Kinestik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan. Misalnya : Aktor, Pemain Pantomim-operet, Atlet.
5. Kecerdasan Musik
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk
menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan
bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi
dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
7.
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
Bedasarkan Hal tersebut otak Manusia memiliki peranan masing –
masing :
·
Sisi
Kiri Menekankan Pada : (pembelajaran akademis)
1. Kata-kata
2. Logika
3. Angka
4. Matematika
5. Urutan
·
Sisi
Kanan Menekan Pada : (aktivitas kreatif)
1. Rima
2. Irama
3. Musik
4. Imajinasi
B. EQ (Emotional Quetien)
Adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan rang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.
Komponen-komponen
dasar kecerdasan emosional adalah :
1. Kemampuan Mengenali Emosi diri sendiri (kesadaran diri).
2. Kemampuan Mengelola Emosi.
3. Kemampuan Memotivasi Diri Sendiri (Motivasi).
4. Kemampuan Mengenali Emosi Orang lain (Empati).
5. Membina Hubungan Dengan Orang Lain (Ketrampilan sosial).
C. AQ ( Adversity Quotient)
Ialah Mengubah hambatan menjadi peluang. Ada tiga tipe AQ menurut Stoltz yaitu :
1. Quitters adalah kemampuan
seseorang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti
bila menghadapi kesulitan.
2. Campers adalah kemampuan seseorang
yang pernah mencoba menyelesaikan suatu kesulitan, atau sedikit berani
menghadapi tantangan, tatapi tidak berani menghadapi resiko secara tuntas
3. Climbers adalah sebutan untuk orang yang
seumur hidup selalu menghadapi kesulitan sebagai suatu tantangan dan terus
berusaha untuk menyelesaikan hambatan tersebut hingga mencapai suatu keberhasilan.
D. SQ (Spiritual Quatient) atau
kecerdasan spiritual.
Adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan
Tuhan.Potensi SQ setiap orang sangat besar, dan tidak dibatasi oleh faktor
keturunan, lingkungan atau materi lainnya.
Ada Tiga prinsip dalam kecerdasan Spiritual yaitu :
1. Prinsip Kebenaran
2.Prinsip keadilan
3. Prinsip kebaikan
E. Memahami perbedaan kecerdasan
Setelah mengetahui delapan kecerdasan manusia pada postingan sebelumnya, kita
bisa melihat beraneka ragam kecerdasan manusia. setiap manusia mempunyai
kecenderungan tertentu terhadap satu atau beberapa macam kecerdasan
tersebut.dalam kenyataanya, manusia sebenarnya memiliki beberapa unsur dari
semua macam kecerdasan yang ada. atas kenyataan ini kita sadar bahwa
teman-teman kita dan semua orang memiliki keunikan sebagai pribadi. mereka
memiliki kelebihan dalam bidang-bidang yang berbeda-beda. tentu kita harus
menghargai dan mengakui adanya perbedaan itu.
Perbedaan di bidang kecerdasan menyebabkan perbedaan di bidang
minat dan bakat. perbedaan tersebut juga menyebabkan manusia memiliki kelebihan
di satu bidang dan kekurangan di bidang yang lain. kerena itu, prestasi belajar
pun berbeda-beda. ada yang bagus di bidang sains, ada pula yang baik di bidang
ilmu-ilmu sosial. semuanya harus kita hargai. prestasi belajarpun dengan
sendirinya di pengaruhi oleh kecenderungan kecerdasan. Jelas kita tidak bisa
memaksakan kecenderungan kecerdasan pada individu tertentu. kita tidak bisa
mengatakan bahwa kecerdasan di bidang ilmu tertentu harus di miliki oleh semua
orang. Tuhan telah menciptakan semua bentuk kecerdasan agar manusia bisa saling
menghargai dan saling melengkapi satu sama lainnya. sehingga keseimbangan
kehidupan pun tercipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar